Juventus berulang kali terlihat kewalahan karena para pemain AC Milan dapat dengan cepat merebut bola dan kembali melancarkan serangan. Hanya ketenangan barisan pertahanan dan ketrampilan Buffon menghalau bola yang membuat Juventus tidak kebobolan lebih dari 1 gol pada pertandingan tersebut. Hal penting yang membedakan kubu Juventus dari AC Milan pada pertandingan tersebut adalah pengalaman untuk menang dan keinginan untuk terus mencoba memenangkan pertandingan. Semangat para pemain Juventus untuk menang sangat terlihat; mereka seringkali lengah dan memberi peluang pada pemain AC Milan untuk menyerang namun dengan cepat memperbaiki keadaan dan berusaha mencetak gol.
AC Milan unggul terlebih dahulu melalui gol pemain belakang Alex. Gelombang serangan masih terus dilakukan oleh pada pemain AC Milan setelah gol pertama tercipta. Sementara itu para pemain Juventus yang dimotori Paul Pogba juga terus berusaha mencari peluang mencetak gol ke gawang lawan. Semangat juang para pemain Juventus dalam berusaha mencetak gol dan memenangkan pertandingan memang berbeda dari semangat juang para pemain AC Milan. Anak asuh Sinisa Mihajloic terlihat patah semangat setelah Mario Mandzukic menyamakan kedudukan dan Paul Pogba membawa Juventus unggul. Namun kekalahan 1 – 2 atas Juventus tersebut dapat menjadi sumber motivasi bagi para pemain AC Milan saat kedua tim kembali bertemu pada partai final Coppa Italia mendatang.